Warga Lempang Lalabata Kesulitan Air Bersih, Harap Perhatian Pemerintah Jelang Musim Kemarau

Seorang warga Lempang, Dusun Lalabata, Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, mengangkat air untuk kebutuhan rumah tangganya.

Lalabata, Barru — desa.kibarbarru.com ,Warga Lempang, Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih, terlebih menjelang musim kemarau yang mulai dirasakan dampaknya.

Kondisi geografis wilayah yang berada di daerah perbukitan membuat upaya pengeboran atau penggalian sumur cukup sulit. Dibutuhkan kerja ekstra dan biaya besar untuk bisa mendapatkan sumber air, yang itupun sering kali tidak mencukupi kebutuhan harian warga.

"Kami di sini sering harus membeli air dari penjual air keliling, harganya Rp70.000 per kubik. Itu pun belum tentu bisa langsung didapat karena bergantung pada jadwal dan stok mereka," ungkap salah satu warga setempat.

Sebelumnya, warga sempat memanfaatkan sumber air yang dikelola melalui program PMPN Mandiri menggunakan mesin diesel. Namun karena kurangnya perawatan, instalasi tersebut kini tidak lagi berfungsi. Beberapa pipa rusak, dan bak penampungan mengalami kebocoran sehingga tak lagi bisa dimanfaatkan.

Warga berharap adanya perhatian dari pemerintah desa, kabupaten, ataupun legislator terkait untuk mencari solusi jangka panjang terhadap persoalan air bersih ini. Mereka menginginkan agar sistem distribusi air bisa diperbaiki atau alternatif penyediaan air bersih dapat segera direalisasikan.

Di zaman modern seperti ini, kami di Lempang masih harus mengangkat air dari rumah ke rumah hanya untuk kebutuhan dasar seperti mandi dan memasak. Kondisi ini tentu memprihatinkan," tutur warga lainnya

Hingga kini, hanya beberapa sumur warga yang masih berfungsi, namun debit airnya sangat terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan banyak rumah tangga.

Reporter: Kontributor Desa Lalabata
Editor: Redaksi KibarBarru